Kawula muda adalah masa
dimana pencarian jati diri seseorang dilakukan
. Masa dimana tajuk cinta-cintaan dan berkasih sayang akan selalu menjadi
sesuatu yang di nomor wahidkan. dimasa sekarang, masa remaja menjadi kambing
hitam dimana ajang pencarian jati diri dilakukan. Karena yang terjadi
sebenarnya adalah , masa pencarian pacar.
Jika sudah mengaitkan
hal diatas, gue ingin menarik sebuah tajuk kecil yang bernama “cinta pertama”.
Setiap remaja pasti mempunyai cinta pertama dalam hidupnya. Tanpa mereka sendiri
tahu dan mereka sadari, apa sebenarnya cinta pertama itu.
Gue pribadi enggak bisa
menyebutkan secara ilmiah apa itu definisi dari cinta pertama. Apakah karena
seseorang adalah pacar pertama kita? Apakah seseorang yang pertama kali membuat
kita melakukan sesuatu yang tak pernah kita lakukan selama pacaran? Apakah
seseorang yang menjadi seseorang yang terlahir untuk hidup bersama kita hingga
akhir? Gue nggak pernah menemukan alasan yang tepat untuk itu.
Sebagaimana lazimnya
makhuk sosial yang enggak bisa hidup tanpa adanya manusia lainnya, gue juga
memiliki beberapa orang sahabat untuk menemani hari-hari gue. Diantara sahabat-sahabat gue yang ada, ada
satu orang yang cukup menarik dilihat kisah cintanya. Dengan bangga gue
mempersembahkan bahwa cerita ini gue dedikasikan untuk dia. Ya, untuk sahabat
sejati gue Ibrahim Mikail. Pasti dia bangga bener sekarang bahwa semua aib
tentang dia akan gue tulis disini, dan saat dia baca tulisan ini, gue harus
siap-siap cari durex buat melindungi pori-pori kulit gue dari serangan benda
tumpul.
Ibrahim mikail,gue
memanggilnya baim. seorang pria gagah nan seram tapi punya hati yang kewanitaan
banget. Bayangkan jika anda bertemu dengannya, dengan wajah seram dimana kumis
lebat dan rambut gondrong yang menghiasi kepalanya, dia adalah salah satu fans
dari girlband yang ada di Indonesia. Ya, JKT48. Bahkan termasuk kategori fans
yang udah maniak. Bayangkan, dia bisa menghapal ke 48 nama personil itu satu
persatu dan hampir memiliki semua koleksi fotopack mereka, khususnya Cindy Gula
dan Nabila Ratna Ayu. Daripada mencoba mengenal dan mencari pacar dan yang
hanya bisa memberikan luka, baim lebih memilih menjadi secret admirer dari
artis-artis pujaannya.
Seperti cowok pada
umumnya,tentu dalam menggemari sesuatu kita akan mencapai titik jenuh dan itupun
terjadi pada baim. Entah kepalanya kebentur papan gilingan atau apapun itu yang
bisa menyebabkan anemia, baim sadar suatu hal. Bahwa dalam hidupnya, ia nggak
bisa kayak gitu terus.
Hari demi hari, baim
selalu berusaha membuka fikirannya hingga tibalah saatnya ia meyakinkan hatinya
bahwa tidak masalah bila bertemu dan mengenal luka selama masa pencarian
pasangan hidup, itu lebih berarti dibandingkan dia hanya menjadi pecundang yang
duduk tenang menanti jodoh dirumah. Semesta mungkin membuat situasi yang saat
itu sangat tepat buat baim. Ditengah niat yang sedang membumbung tinggi untuk
mencintai seseorang dengan sebenar-benarnya, dia bertemu dengan seorang
wanita.Ironi juga namanya bahwa ternyata yang mengenalkan wanita tersebut
adalah gue, seorang sahabat dekatnya. Semesta mengizinkan gue untuk menjadi
katalis buat hubungan percintaan sahabat gue sendiri.
Dalam
suatu momen yang enggak kita pernah duga, mereka berkenalan. Baim, bertemu
seorang wanita yang bernama Sari.
Setelah pertemuan
pertama itu, ada sesuatu yang beda terlihat dari aura dan pembawaan sahabat gue
itu. Dia jadi suka panjang lebar bercerita tentang wanita dan imbasnya hal itu
pasti selalu berujung ke Sari. Gue, yang tadinya nggak tahu apa-apa hanya
menilai sesuatu dari sudut pandang yang sifatnya manusiawi aja. Namun semua
berbeda saat ada beberapa kata yang keluar dari mulut seorang ibrahim mikail.
Setelah sekian lama mengenalnya, mengetahui karakter dan sifatnya seutuhnya,
begitu malasnya dia melakukan hal merepotkan yang tidak ada untungnya dalam
hidup, sebenarnya baim juga bisa jatuh cinta.
Dari hati yang paling dalam, gue sangat terkejut
saat mengetahui bahwa sahabat gue yang satu ini ternyata juga memiliki sisi
maskulin pada tubuh maco nya. Gue dan semua orang dapat mengira bahwa ia lebih
mirip tukang jagal kebo yang kemana-mana bawa golok dibandingkan seorang remaja
yang sedang jatuh cinta. Sekarang, baim bener-bener bawa golok, yang bertujuan
untuk memotong kisah hidupnya yang selama ini teramat sendiri.
Gue kenal banget sama
dugong yang bernama baim, Yang tampilannya urakan level dewa dan hidupnya nggak
akan pernah mau repot untuk mengurusi sesuatu yang nggak penting-penting amat.
saat ini didepan mata gue, baim mulai merasakan jatuh cinta. seseorang yang
hidupnya santai dan enggak mau terlalu serius dalam menjalin hubungan, malah
seketika galau saat telah menemukan wanita yang berhasil dengan sukses merombak
pembawaan dan perilakunya yang kalemnya naudzubilah.
Setiap pertemuan dengan
gue, baim selalu bingung dan bertanya-tanya seakan dia tak sanggup untuk
melakukan beberapa hal. Disaat ia bilang kalo pengen banget bisa jalan sama
sari, dan disaat itu juga tingkat kegalauan dia akan meningkat dari level kw1
jadi kw super. Sisi maskulinnya akan sangat terlihat saat anda meliat dia galau
hanya karena alasan sederhana,ingin jalan dengan seorang wanita yang
dicintainya.
Yang terfikirkan di
benak gue saat itu tanpa harus melanjutkan hinaan dan cacian gue ke baim, betapa
beruntungnya wanita yang dicintai oleh sahabat gue ini. Bisa dicintai oleh
seseorang yang sebaik baim adalah salah satu anugrah yang gak semua cewek
pantes buat ngedapetinnya. Sampai saat ini, mereka diluar sana yang pernah
menyia-yiakan dia hanya karena melihat dari segi penampilan dan persepsi luar
dari seorang baim akan sangat menyesal apabila telah tau bagaimana cara
hidupnya dan apa saja yang ia miliki sebagai seorang pria.
Wanita pada umumnya
mengutamakan penampilan dan pembawaan dari seorang pria. Sebagian lagi
mendeklarasikan bahwa mereka menyukai sifat dan perilaku yang baik dari seorang
pria. Beberapa lagi menyukai pria yang mampu membuat mereka merasa tenang dan
nyaman. Mereka tidak akan pernah tau bahwa ternyata, seorang baim yang mereka
hanya nilai dari luar, memiliki semua yang mereka kategorikan diatas.
Kembali ke sari...
sekian lama bergalau
ria, akhirnya baim serasa memenangkan undian togel padahal dia nggak pernah
ngerti sama sekali bahwa togel itu apa. Tanpa mengurangi rasa hormat para
pembaca, akhirnya baim dengan sukses berhasil meyakinkan sari untuk kencan
bersamanya. Kencan pemirsah!!! Setelah sekian waktu mereka berkenalan, bertukar
Chat di Blackberry Messenger dan beberapa kali berinteraksi di Twitter dan SMS,
entah apa yang difikirkan oleh sari bahwa saat itu dia mau kencan sama baim. Baim
sendiri, setelah sekian lama merasakan yang namanya penggalauan, bagai pungguk
yang merindukan kerokan, akhirnya menemukan minyak yang tepat untuk melumasi
hatinya yang selama ini kering.
Siang itu, dirumah
sari..
“yok im kita
berangkat,”
Hari itu adalah hari yang mereka berdua
janjikan untuk bertemu. Baim yang udah buntu akal sama sekali, memilih alasan
yaitu minta temenin jalan. Yah sebuah alasan yang manusiawi dan sulit ditolak.
“kita nonton dulu yah,
ada film bagus” kata baim santai
“siap bos “ jawab sari
sembari menirukan pahlawan bertopeng seperti pada seri kartun shincan
Sesampainya di XXI
“im, ini aku ditraktir
atau gimana”?
Sari memang anak yang
polos, dan untuk menanggapi wanita seperti itu, baim hanya cukup ternyum simpul
sembari berkata..
“udah santai aja, kan
aku yang minta temenin”
Walaupun tampak luarnya
sok cool,tapi dalemnya mah cemen abis. Gue yang udah sahabatan hampir sekitar 6
tahunan sama baim, paling tahu kalo baim itu orang yang seperti apa. Didepan
sari dia sok cool, dalemnya mah dia gugup setengah mati. Dan hari itu, di salah
satu studio di XXI tersebut, saat ini baim sedang bingung dalam memilah-milah
kata demi kata yang akan ia keluarkan dari mulutnya. Penuh pertimbangan, perlu
panjang fikiran. Padahal saat ia memikirkan beberapa hal merepotkan tesebut,
saat itu juga baim sadar bahwa untuk
menyenangkan hati orang yang kita suka, itu cukup dengan menjadi diri kita
sendiri.
Film pun berlangsung
dan kencan mereka dimulai . untuk beberapa saat mereka berdua saling terlihat
kikuk dan canggung dalam berkata maupun bertindak,ditengah-tengah film dan
sampailah pada setengah jalan,baim dan sari baru mulai terlihat enjoy dan sudah
nggak ada lagi rasa kikuk yang tampak dari pancaran wajah mereka berdua. Baim
yang saat itu merasa sangat senang, bertanya pada sari..
“aku punya sesuatu buat
kamu sar.,”
“wah, apaan itu im?”
yang pastinya sari
suka”.
“wah serasa ulang tahun
lagi nih” jawab sari setengah menggoda
Baim kembali memasang
wajah senyum manisnya, bahagia
Keluar dari XXI, baim
langsung menepati janjinya. Tidak jauh
dari XXI, baim menyetopkan motor yang mereka tunggangi. Terlihat tampang penuh
keheranan diwajah sari saat melihat tempat yang menurutnya sangat asing
tersebut.
“tempat apa ini im?
Kita mau kesini? Tanya sari
“iya, kita masuk
kedalem. Yuk , sar..” sembari merangkul
tas sari
Didalam, sari baru tahu
bahwa tempat itu adalah sebuah toko kue .toko yang pastinya terdapat salah satu
Makanan yang sangat disukainya. Hanya saja dari luar, toko itu mungkin lebih
terlihat kayak rumah bordir kelas melati dibandingkan toko kue . Dengan nama
perancis yang susah dilafalkan, toko itu berdiri anggun ditengah kota
palembang, membuat Sari sukses dipenuhi rasa tanda tanya. Setelah masuk, baim
mempersilahkan sari duduk terlebih dahulu. Bersikap layaknya seorang pria
gentleman, dan berdiri untuk memesan.
“baim pesen dulu ya,
sari mau rasa apa?”
Sari yang saat itu
masih ternganga, berkata pelan,
“apa aja im, pasti enak
semua”
Baim kembali tersenyum
Beberapa saat kemudian
Taraaaaaaaaa!!!!
Pesenan Sari udah datang!! Silahkan menikmati blablablabla (dalam bahasa
perancis),, kata baim sambil berpose cabe-cabean .
Jujur, jika gue ada
disitu saat itu, yang pertama kali gue lakukan adalah meminjam microphone dan
berbicara dengan lantang bahwa dia bukanlah temen gue. Lalu dia akan diusir
karena tidak ada tamu yang ngerasa pergi bareng dia, tragis.
Sari yang saat itu
masih bingung,pecah juga lamunannya karena tingkah baim yang seperti itu. Daripada
memikirkan untuk menghantamkan benda tumpul dikepala baim dan kabur sebelum baim
divisum, sebuah pertanyaan seketika melintas dikepalanya.
“Mengapa cowok ini sampai segini nya buat
Gue?”
“ Apakah dia suka sama
gue?”
Sepulang dari toko kue blablabla
Dirumah Sari..
“ Sari, makasih ya udah
mau nemenin baim “
“ sari yang harusnya
bilang makasih im, pasti ngerepotin baim banget deh hari ini”
Dibilang gitu sama
sari, rasa dag dig dug dihati baim kembali menjadi-jadi
“ Sar,kapan rencananya
kamu lulus”
“mungkin september ini
im, kenapa?”
Baim udah beneran panas
dingin. Lalu tubuhnya pun bertindak diluar yang ia inginkan.
“boleh minta kopi
hangat Sar? Dingin banget nih malem” kata baim ngawur
“oalaah baim, bilang
toh kalo mau ngopi” kata Sari sembari tertawa
Padahal, itu semua
hanya strategi yang dibuat oleh si Cupu ibrahim mikail buat mencari tahu apa
yang ingin ia katakan pada Sari. Bisa dibilang, practice before you shoot. Udah
kayak kita mau maen PES 2013 aja.
‘nih kopinya im” kata
sari
Baim yang keburu udah
nervous, langsung meneguk kopi itu.
“ Sari nggak perlu
ngasih kopinya kayak yang baim lakukan di toko kue tadi kan” goda sari
Mendengar itu , baim
yang sedang menyeruput kopi langsung tersedak dan batuk berkali-kali. Wajah
hitam pekatnya memerah menghiasi langit malam.
“eh , bay the wey tadi
mau bilang apa im?” lanjut sari
Baim meletakkan kembali
gelas kopinya ditatakan
‘sebenernya baim
kepingin nanya sama sari”
“wah kok auranya jadi
serius gini, emang mau nanya apaan?”
“Sari sadar nggak
beberapa waktu ini, saat kita sering BBM-an, bahkan untuk membahas sesuatu yang
sebenarnya nggak penting. Terlibat beberapa kali pertemuan sebelum kita jalan
berdua malam ini, Sari sadar nggak suatu hal?”
“apa im? Perasaan
semuanya biasa aja”
Mentalnya bobrok, tapi
cinta baim ke sari lebih besar daripada egonya saat ini.
“semua terasa nggak
biasa aja saat kita mengira ini biasa aja Sar. Saat itu baim sadar kalo baim,
sayang sama Sari “
Jder!!!
Langit kota palembang
saat itu nggak gelep-gelep amat. Tetapi diatas kepala mereka, semua pemandangan
terlihat terselubung.
“baim pasti bercanda
kan? Kita kan temenan dan lumayan akrab. Pasti baim lagi bercanda kan sama
Sari? Ayolah im jangan bercanda kayak gini”. Kata sari
Waktu terus berlalu,
detik-detik terasa begitu kejam mengalir didepan dua insan yang saling
berhadapan satu sama lain saat itu. Baim,mengakhiri pembicaraan dan bergegas
pulang karena waktu bertamu udah hampir habis.
“kalo ini terlihat
bercanda, mungkin emang bener. Tapi satu
hal, karena kita dekat dan seakrab inilah, baim ngerasa kalo apa yang baim
rasain saat ini adalah rasa sayang. Mungkin, karena rasa itu pula yang ngebuat
baim ingin masuk kedalam hidup sari. Mencoba menjadi lelaki untuk sari. Karena
baim, cinta sama Sari.”
Beberapa bulan kemudian.,,,
“selamat menjadi
sarjana muda kekasihku, bangga lihat kamu pakai toga hari ini” kata baim saat
melihat proses wisuda wanita yang tampak anggun pagi itu.
baim, masih dalam
kesendiriannya di salah satu tempat di auditorium Universitas Sriwijaya.
“Mungkin jika kita bisa
bersanding saat ini, kita tak akan saling bertatap dari kejauhan seperti ini. Saat
ini , ada keluarga khususnya kedua orang tua yang selalu ingin kamu banggakan, dan mereka ada didepanmu
untuk menyambutmu dengan tangisan bahagia. Senyum penuh haru dan kebanggaan
melihat putri sulung mereka yang telah menyelesaikan pendidikan S1 nya.
“saat ini, aku cuma
pria biasa. Tapi yakinlah sayang, bahwa suatu hari nanti aku akan datang dengan
bangga dihadapan orang tuamu , memperkenalkan diriku sendiri sebagai pria yang
pantas untuk mendampingi hidupmu” harapnya
Pada prosesnya, acara wisuda hari itu bejalan mulus.
Baim dan Sari memang terpaut jarak untuk bahkan sekedar berdiri bersama memadu
kebahagiaan. Mereka hanya berkata lewat mata. Saling bertukar bahagia lewat segaris
senyum tanda cita hati.
Pelan-pelan, baim
berlalu dari ruangan itu. Melangkah menuju pintu keluar. Sebelum pintu itu
dengan sombong menyambut langkah kecilnya,baim kembali menoleh kearah yang
sama.
“dihari berbahagia ini,
salah satu kebahagian terbesar dalam hidupku adalah saat aku tersadar bahwa kau
adalah wanita yang membuat aku jatuh cinta, untuk pertama kalinya dalam hidup”.
Sosoknya menghilang
dibalik langkah anggunnya menuju pintu keluar.